Penasaran dengan perbedaan RX King Cobra dan RX King biasa? Bagi sebagian orang yang tidak terlalu mengenal motor RX King tentu menganggap kedua motor ini sama. Namun, bagi penggemar motor klasik RX King tentu tahu benar apa perbedaan kedua motor tersebut. Meskipun tidak signifikan, namun masih tetap terdapat perbedaan diantaranya keduanya. Berbicara soal motor RX King, hampir seluruh orang di Indonesia tahu bagaimana terkenalnya motor dua tak besutan Yamaha ini. Muncul sejak awal tahun 1980-an, tidak butuh waktu lama bagi motor ini untuk mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat di tanah air. Bahkan sejak awal kemunculannya, motor ini sudah langsung laris dijual. Selama kurang lebih 27 tahun penjualan di Indonesia, RX King telah mencatat penjualan dalam jumlah yang fantastis. Bukan tanpa alasan motor ini banyak digemari. Performa mesinnya yang handal dengan kecepatan dan akselerasi di atas rata-rata membuat motor ini sangat cocok untuk digunakan di berbagai medan termasuk menempuh perjalanan jarak jauh. Perbedaan RX King Cobra dan RX King Biasa: Tahun Penjualan rx-king-biasa Nah, satu hal yang jelas membedakan RX King Cobra dan King biasa adalah tahun penjualannya. RX King Cobra merupakan generasi pertama dari motor RX King yang mulai dijual dari tahun 1983 hingga tahun 1991. Anda tentu bertanya-tanya bagaimana motor ini dinamakan RX King Cobra. Usut punya usut, nama ini dikenal karena bentuk stang motor RX King yang menyerupai leher ular cobra yang meliuk-liuk. Nyatanya, nama ini dikenal hingga sekarang karena motor RX King Cobra dianggap sebagai RX King yang paling klasik. Tidak heran jika harga jual motor ini masih terbilang tinggi hingga sekarang. Bahkan King Cobra dengan modifikasi dapat dijual hingga belasan dan puluhan juta rupiah (baca King Cobra modifikasi). Angka yang sangat fantastis untuk sebuah motor bekas. Sedangkan untuk King Biasa merujuk pada motor RX King generasi berikutnya setelah RX King Cobra. Sebenarnya, RX King terbagi menjadi 4 generasi. Yang pertama adalah generasi RX King Cobra. Tiga generasi berikutnya adalah RX King Master, RX King versi Facelift dan New RX King. Meskipun berbeda generasi namun motor-motor tersebut tetap mempunyai ciri khas RX King yakni kecepatan dan akselerasi yang luar biasa. Sayangnya, penjualan motor ini mulai meredup ketika pemerintah melarang dan membatasi penjualan motor dua tak di banyak wilayah di Indonesia. Memang motor RX King terbilang tidak ramah lingkungan karena knalpotnya yang mengeluarkan banyak asap tidak seperti motor empat tak yang lebih bersih. Perbedaan RX King Cobra dan RX King Biasa: Tampilan Bodi Eksterior Nah, bagaimanakah perbedaan RX King Cobra dan RX King biasa pada bodi eksteriornya? Semua motor RX King dari berbagai generasi mempunyai ciri khas eksterior yang sama yakni berukuran tinggi dengan sadel yang cenderung lebih langsing dibandingkan motor lain. Pada generasi pertama yakni motor RX King Cobra, bentuk stang yang khas menjadi ciri khas utama dari motor ini. Pemilihan model stang yang mirip dengan leher ular cobra ternyata keputusan tepat yang dibuat oleh pabrik Yamaha karena bentuk stang ini memberikan kendali yang lebih mudah bagi pengemudi selama berkendara. Dengan kata lain, berkendara dengan King Cobra lebih nyaman dibandingkan dengan kendaraan yang lain. Ciri khas bodi eksterior yang lain bisa dicermati dari bentuk box mesin motor ini. Tidak seperti box mesin motor yang lain, Cobra justru tampil dengan box mesin berbentuk kotak yang terletak dibagian depan motor. Box mesin ini membuat King Cobra tampil beda dan lebih maskulin. Dalam perkembangannya, RX King yang berpindah generasi menampilan sejumlah perubahan pada tampilan eksteriornya. Misalnya pada generasi King Master yang diluncurkan setelah generasi King Cobra yang tampil dengan desain box mesin yang lebih bulat dan tidak lagi kotak seperti pada RX King Cobra. Selain itu, King Master juga tidak mempunyai bentuk stang seperti leher ular kobra melainkan lebih sederhana namun tidak mengurangi esensi desain dan fungsionalnya. Tampilan eksterior juga kembali berubah pada generasi berikutnya yakni RX King versi Facelift. Beberapa perubahannya termasuk desain headlamp yang oval dan cenderung bulat dengan disertai caliper depan dua piston. Tampilan RX King versi Facelift bisa dibilang lebih modern dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Tampilan eksterior RX King generasi terakhir mengusung desain yang paling modern. Lekukan bodi eksterior motor New RX King terlihat seksi dan tidak kaku. Penggunakan lampu depan yang bulat dengan dilapisi krom dan berdesain modern membuat motor ini terlihat beda. Penampilan modern motor New RX King juga ditunjang dengan bentuk knalpot terbaru yang lebih modern lengkap dengan unit catalytic converter. Perbedaan RX King Cobra dan RX King Biasa: Performa dan Spesifikasi Mesin Setelah mengulik lebih jauh soal perbedaan RX King Cobra dan yang biasa pada bagian eksteriornya, kali ini adalah giliran untuk membahas perbedaan spesifikasi mesin diantara keduanya. Meskipun perbedaan spesifikasi mesin diantara keduanya tidak terlalu signifikan namun RX King generasi muda tentu mempunyai spesifikasi mesin yang lebih canggih seiring dengan perkembangan teknologi. Mari kita awali dengan mengupas lebih jauh soal spesifikasi mesin RX King Cobra. Sebagai generasi pertama RX King di tanah air, King Cobra tampil dengan mesin 2 tak yang dilengkapi dengan 1 silinder miring dan sistem pendingin udara. Mesin ini terkenal tangguh karena dapat memproduksi daya maksimal sebesar 18.5 tenaga kuda dan torsi sebesar 1.54 kgf tidak heran jika motor ini punya performa mesin yang sangat handal dengan akselerasi yang fantastis. Mesin ini tampil dengan unit kopling multiplat, basah dan manual serta transmisi manual dengan 5 percepatan. Hasilnya adalah kendali mesin yang memuaskan dan juga tangguh untuk menempuh jarak jauh dan berbagai medan. Mesin juga dilengkapi dengan sistem pengapian CDI, karburator Mikuni VM 26, ssuspensi teleskopik untuk bagian depan, suspense swing arm untuk bagian belakang, dan rangka mesin berjenis double cradle. Kapasitas maksimal untuk tangki bahan bakarnya adalah 9.5 liter. Berlanjut ke RX King biasa yang merupakan generasi setelah King Cobra. Kapasitas mesin 2 tak ini tidak berbeda 132 cc dan perbandingan kompresi sebesar 6:9:1. Daya maksimal yang dihasilkan oleh mesin ini juga sama yakni 18.5 tenaga kuda dengan torsi sebesar 1.54 kgf. Begitu halnya dengan tangki bahan bakar yang berkapasitas 9.5 liter dan oli samping berkapasitas 1 liter. Yang membedakan adalah adanya sistem AIS yang sengaja ditambahkan untuk mengurangi emisi gas buang motor 2 tak ini sehingga lebih ramah lingkungan. Bagian rem depan juga berbeda sebab menggunakan rem cakram tunggal yang dilengkapi dengan piston ganda. Nah, meskipun terdapat perbedaan RX King Cobra dan RX King biasa, namun kedua motor tersebut layak jadi pilihan
Sejarah Yamaha RX series yang pernah ada di Indonesia

Selamat pagi...siang...sore...malam agan-agan kaskuser semuanya...
Sesuai dengan judul, kali ini ane bakal bahas motor legendaris 2 tak buatan Yamaha ini. Yamaha mulai memperkenalkan jenis RX pertama kali pada tahun 70an gan. Serie motor RX yang paling melegenda adalah serie RX-King 135 yang berumur panjang. Mari kita bahas satu per satu Yamaha RX ini mulai dari yang pertama sampai yang terakhir, kalo ada tambahan atau revisi mohon kasih tau ane ya gan, karena pada saat RX pertama kali dijual Yamaha itu ane belum lahir

Yamaha RX 125 Twin

Selain RX 125 single silinder, Yamaha Indonesia dulu juga menjual versi twin silinder dari RX 125 ini. Tetapi mengadopsi dari varian Yamaha RD 125 hanya saja begitu masuk Indonesia namanya dirubah, karena varian RX lebih dikenal di Indonesia. Namun karena motor twin silinder membutuhkan extra perawatan daripada 1 silinder, maka tak heran kalo varian twin ini susah ditemui di jalanan. Sepertinya ini adalah varian Yamaha RX pertama masuk, karena RX 100 baru muncul tahun 1977 gan. CMIIW.


Motor ini lansiran tahun 1976-1979, motor ini mengusung mesin 2 tak 2 silinder, maksimal power 16 hp @ 8.500 rpm dan maksimal torsi sebesar 1.3 kg-m @ 8.000 rpm yang tersalurkan melalui 5 percepatan. Berbobot hanya 110 kg dan sistem pengapiannya masih platina.. sudah memakai disk brake untuk depan. Garang gan motor ini....
Spessifikasi Yamaha RX 125 Twin:
Mesin : 2 silinder paraller twin
Volume silinder : 124cc
Bore x stroke : 43 mm x 43 mm
compression : 6,8 : 1
power : 16 hp @ 8500 rpm
torsi : 1.3 kg-m @ 8000 rpm
karburator : teikei 2x
pengapian : battery & platina
transmisi : 5 speed
berat : 110 kg
Yamaha RX 100

Kemudian tahun 1977, seri "RX" hadir lagi, tapi dengan kapasitas mesin tetap 100cc. Tapi nama "RX" rupanya nama yang sakti. Nama ini akhirnya menjadi nama yang melegenda di Indonesia, karena perjalanannya yang panjang dan Yamaha "RX", tetap memiliki penggemar tersendiri sampai saat ini. Motor ini bertahan hingga tahun 1981.


Meskipun bermesin kecil namun mampu memuntahkan tenaga hingga 11,5bhp pada kitiran 7.500rpm khas motor overstruk yang tidak bisa teriak sampai rpm tinggi. Namun ada yang paling mencengangkan dari motor ini yakni tentang konsumsi bbmnya ternyata sangat irit lho masak 1 liter bensin bisa sampai 40km. Bisa ngalahin mesin sekelas New Vixion Lighting donk teknology 2 tak vs 4 tak injeksi

Dan jangan lupa kalau akselerasinya juga nampol lho dengan torsi 10,39nm pada kitiran 6.500rpm ini mampu berlari dari 0-60km hanya memakan waktu 7,5 detik saja , khas 2 taklah walaupun kapasitasnya kecil namun lumayan nampol lah. Meskipun masih menganut rem tromol depan belakang namun malah lebih berkesan klasiknya karena kecepatan maksimum hanya 110km/jam saja jadi tidak perlulah rem cakram seperti motor modern jaman sekarang. Untuk ketinggian jok pengendara terhadap tanah hanya 765mm lumayan rendahlah dan bikin nyaman. untuk kapasitas tangkinya mampu muat bensin 10,5 liter saja dan berat motor sendiri hanya 95kg. Namun motor ini hanya dibekali transmisi manual 4-speed saja gak banyak-banyak karena cuma 100cc.
Yamaha RX 125 Engkel

Tahun 1979 hadir kembali versi RX 125, kali ini bermesin satu silinder, lebih ringan, lebih bertenaga dan cepat disukai orang. Penampilannya lumayan sangar ditambah suara knalpotnya yang merepet pedas menjadi ciri khas Yamaha RX125 engkel pada era 80-an. Yamaha RX 125 engkel ini banyak memiliki penggemar dan pemakainya pun sangat banyak pada masanya, selain itu motor inipun dianggap motor kencang. Saingannya saat itu adalah Honda GL 125 dan Suzuki GP. Motor ini bertahan hingga tahun 1983 dan lebih laris ketimbang pendahulunya RX 125 Twin yang memakai mesin 2 silinder.

Motor ini adalah generasi penerus kesuksesan Yamaha RX-100 yang terlebih dulu wara-wiri dimarket domestik Indonesia. Masih seperti keluarga Yamaha RX lainnya, teknologi yang dianut pada motor ini juga sama-sama 2 tak konvensional. Hal itu bisa dilihat dari kubikasi mesinnya yang sebesar 123cc, dengan bore x stroke 56mm x 50mm, berpendingin udara, 4 speed, serta pengkabut bahan bakar diolah oleh Mikuni VM22. Soal horse power, motor ini bisa menghasilkan 13 daya kuda pada saat mesin bergasing di 7.000rpm, dengan kompresi yang didapat sebesar 6.4 : 1, terbilang lumayanlah power yang dikeluarkan untuk ukuran motor jaman bahula.

Secara model, motor-motor tipe RX keluaran Yamaha bisa dibilang mempunyai jenis abadi. Maksudnya dari jaman era tahun 70’an hingga 90’an, design motor tidak terlalu neko-neko. Terkesan minimalis tapi berkarakter maskulin. Nah karakter maskulin ini juga bisa didapati pada RX-125, tangki model oval dengan head lamp bulat serta tail lamp kotak, mencirikan kesan oldies but goodies. Kesan oldies sangat kental terlihat pada penggunaan tutup rantai yang masih membungkus semua dari depan hingga belakang serta model swing arm berbentuk bulat….it’s so classic! TS sendiri kurang paham apa maksudnya nama "Engkel" itu sendiri


Yamaha RX-K 135
Yamaha rupanya terus mengembangkan versi "RX" dengan mengeluarkan Yamaha RX-K yang berkapasitas 135cc pada thaun 1980. Kapasitas mesin membengkak menjadi 135cc. Inilah yang jadi cikal bakal Yamaha RX King di kemudian hari. Yamaha RX-K adalah tunggangan yang keren pada masa itu. Motor ini didatangkan secara CBU langsung dari Jepang sono. Dengan kapasitas mesin 135cc tentunya mudah bagi kuda besi ini untuk melibas saingan-saingannya. Motor ini bertahan hingga tahun 1983.

Yamaha RX-K ini dianggap kurang laku dan kurang cocok untuk pasar Indonesia, makanya motor ini hanya berumur singkat saja. Dibekali mesin 135cc 2-stroke, Cylinder 1 tegak, Max. power 17,5 hp @ 7500 rpm. Dari segi desain lampunya motor ini tergolong mewah karena dilengkapi cover lampu layaknya motor balap.
Yamaha RX-S 115

Selain RX-K, Yamaha terus menggeluarkan seri RXnya yang ternyata banyak macamnya, setelah RX125. lalu RX100, kemudian RX-K dan diteruskan dengan RX-S di tahun 1981. Hal ini agak membingungkan para pengguna motor di Indonesia karena banyak sekali versi "RX" yang keluar. Penampilan RX-S sendiri mirip dengan Yamaha RX-K, hanya warnanya yang lebih menarik dan kapasitas mesin mengerut menjadi 115cc. Inilah cikal bakal RX-Special dikemudian hari. Nah RX-S ini bokap ane pernah punya saat ane masih umur 6 tahun gan. RX-S ini didatangkan langsung secara CBU dari Jepang, namun sayangnya umurnya pendek dari mulai dijual 1981 hingga 1983.


Spesifikasi RX-S 115
Dibekali mesin 2-stroke, 1 silinder.
Kapasitas mesin: 115cc.
Perbandingan kompresi: 6.6 : 1.
Bore x stroke: 54 x 50 mm.
Max. power: 15.5 ps (15,35) @ 8500 rpm
Max. torque: 1.35 kg-m @ 8000 rpm
Pendingin: udara
Lubrication : AutolubeTransmission: 5-speed (1-N-2-3-4-5)
Karburator: Mikuni VM 22
Pengapian: CDI
Starter: kick

Nah itulah sedikit ulasan tentang Sejarah motor RX series yang pernah ada di Indonesia, selanjutnya generasi RX-King, RX-Special, RX-R, RX-Z, hingga RZR akan dibahas di thead ini dilain waktu. Jadi tunggu update thread ini lagi gan...
Sumber dari segala sumber di Internet digabung dan diedit jadi satu....
Komentar
Posting Komentar