Sejarah Sepatu Piero dan 4 Kelebihan Utama Piero Dibanding Sepatu Lain Baca Selengkapnya >> https://artikel.pricearea.com/sejarah-sepatu-piero-dan-4-kelebihan-utama-piero-dibanding-sepatu-lain/

sumber:https://artikel.pricearea.com/sejarah-sepatu-piero-dan-4-kelebihan-utama-piero-dibanding-sepatu-lain/



Piero, itulah nama sepatu produk lokal asli Indonesia yang sudah mendunia. Ya, sepatu piero bisa dibilang sanggup bersaing dengan produk lain diluar sana. Sayangnya pasar Indonesia sendiri masih dikuasai produk asing yang diimport dari luar negri, padahal ada produk lokal asli Indonesia yang harganya jauh lebih murah dan kualitasnya sebanding dengan produk import dari luar negri. Saat ini, akan dibahas Sejarah Sepatu Piero kenapa bisa dinamakan seperti itu. Menurut Djimanto mantan Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengatakan, nama Piero berasal dari kata “urip”. Apa maksudnya? Djimanto juga menceritakan Sejarah dan Asal Usul Sepatu Piero, saat dirinya masih menjadi Ketua Aprisindo saat krisis moneter (krismon) terberat yang pernah dialami bangsa ini yaitu tahun 1998. Pada saat itu, banyak perusahaan-perusahaan lokal bangkrut, kalau tidak bangkrut ya masuk ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dikarenakan menunggak uang BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) atau menjadi sitaan BPPN. Sepatu Piero Skateboard BPPN juga menyita perusahaan sepatu Star Moon. Djimanto berusaha membeli perusahaan tersebut karena ia tidak menginginkan usaha persepatuannya ambruk. Lelaki kelahiran Jogjakarta itu membeli pabrik sepatu Star Moon dengan harga sangat miring, meskipun tidak mau menyebut harga belinya. Permasalahaan langsung menghadang Djimanto saat membeli perusahaan sepatu ini. 3000 karyawan nasibnya terkatung-katung karena order berkurang sangat drastis akibat masuknya Star Moon ke BPPN. Djimanto menekankan agar terus menghidupkan perusahaan itu saat rapat direksi. “Sing penting urip (yang penting hidup) pabrik, karena 3000 karyawan akan susah kalau nggak urip,” kata Djimanto saat mengenang masa lalu. Karena pemilik perusahaan sering mengucap kata “urip” itulah, salah satu direkturnya mendapatkan ide agar menamakan produk sepatunya menjadi “urip”. Akan tetapi, nama tersebut dinilai kurang menjual oleh Djimanto. “Karena nama urip itu kemudian dibalik, karena tidak ada yang pas, jadinya disisipi huruf lain, jadilah Piero,” tandasnya. Meskipun bukan mendompleng nama Alesandro del Piero, sepatu Piero langsung laris manis tanjung kimpul mengikuti melambungnya nama del Piero sebagai pemain sepak bola kelas dunia pada awal tahun 2000-an. Del Piero sangat disekali lawan karena tendangannya yang sangat mematikan itu. Namun pemasaran sepatu merk Piero mulai banyak hambatan saat menjalani perjalanan yang selanjutnya. Bukannya bersaing dengan produsen sepatu dalam negri yang lain, akan tetapi kebijakan pemerintah malah membuat perusahaan itu sampai kalang kabut. Kebijakan pemerintah yaitu membuka pasar impor sepatu dari China. Alas kaki murah asal china menyerbu dunia pada awal tahun 2005, termasuk di Indonesia. Sepatu China itu langsung merebut pasar yang tadinya sempat dikuasai produsen sepatu asli Indonesia, karena harganya yang jauh lebih murah dan mutunya seimbang. Tak tahu apa yang terjadi pada produk negara tersebut, dapat menghasilkan dengan mutu yang bagus dengan cost yang benar-benar rendah. Djimanto sempat juga pusing dibuatnya. ” Banyak produsen dalam negeri yang gulung tikar, lantaran tak kuat berkompetisi dengan produksi China, ” tutur Djimanto. Puncaknya pada tahun 2007, hampir setengah market share (pangsa pasar) sepatu serta alas kaki di Indonesia sudah jadi pasarnya beberapa barang buatan China. Pasar alas kaki dalam negeri waktu itu yaitu sekitar 15 miliar dolar, sepatu asal China juga memasok jumlah yang sama ke Indonesia. Sama juga dengan produsen alas kaki yang lain, Sepatu Piero juga sempat kelabakan. Juga pernah memikirkan untuk bikin nama lain dengan membuat nama pemain sepakbola yang saat ini tengah melambung, umpamanya Ronaldo atau mungkin CR7. ” Namun itu dikuatirkan akan diklaim sama yang punya nama, ” katanya. Perusahaan ini memotong karyawan hingga 1500 orang akibat desakan dari China. “Yang lain terpaksa di-PHK, namun terus bisa order. Istilahnya mereka jadi sub. Apabila perlu kita order ke mereka,” ujarnya. Dengan mulai mahalnya harga tenaga kerja China, alas kaki produksi asal negeri juga mulai meningkat harganya. Menurut dia, saat inilah peristiwa yang pas bagi produksi asal Indonesia untuk bangkit supaya tak kalah dari produsen yang lain. ” Syaratnya ya itu, tak ada pungutan retribusi atau mungkin pungutan-pungutan yang untuk kami sendiri tidak tahu nanti kembali untuk apa, lantaran kami tak memperoleh keuntungannya, ” jelasnya. 4 Kelebihan Sepatu Piero Dibanding Sepatu Lain Sepatu Piero – Memiliki kualitas yang kuat dari mulai sol, hingga inner sepatu. – Piero merupakan produk lokal yang telah mendunia, sehingga kualitas yang dimilikinya tidak perlu diragukan lagi. – Memiliki banyak desain yang menarik untuk dipakai sehari-hari. – Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dengan kualitas yang sama seperti produk export import. Bagaimana menurut Anda? Piero bisa menjadi salah satu pilihan untuk memilih sepatu bukan? Nah, untuk mencari sepatu piero, Anda bisa menuju link berikut http://www.pricearea.com/result/sepatu+piero. Link tersebut akan membawa Anda ke halaman kumpulan produk sepatu Piero yang berkualitas dari seluruh toko online di Indonesia. 

Baca Selengkapnya >> https://artikel.pricearea.com/sejarah-sepatu-piero-dan-4-kelebihan-utama-piero-dibanding-sepatu-lain/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penasaran dengan perbedaan RX King Cobra dan RX King biasa? Bagi sebagian orang yang tidak terlalu mengenal motor RX King tentu menganggap kedua motor ini sama. Namun, bagi penggemar motor klasik RX King tentu tahu benar apa perbedaan kedua motor tersebut. Meskipun tidak signifikan, namun masih tetap terdapat perbedaan diantaranya keduanya. Berbicara soal motor RX King, hampir seluruh orang di Indonesia tahu bagaimana terkenalnya motor dua tak besutan Yamaha ini. Muncul sejak awal tahun 1980-an, tidak butuh waktu lama bagi motor ini untuk mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat di tanah air. Bahkan sejak awal kemunculannya, motor ini sudah langsung laris dijual. Selama kurang lebih 27 tahun penjualan di Indonesia, RX King telah mencatat penjualan dalam jumlah yang fantastis. Bukan tanpa alasan motor ini banyak digemari. Performa mesinnya yang handal dengan kecepatan dan akselerasi di atas rata-rata membuat motor ini sangat cocok untuk digunakan di berbagai medan termasuk menempuh perjalanan jarak jauh. Perbedaan RX King Cobra dan RX King Biasa: Tahun Penjualan rx-king-biasa Nah, satu hal yang jelas membedakan RX King Cobra dan King biasa adalah tahun penjualannya. RX King Cobra merupakan generasi pertama dari motor RX King yang mulai dijual dari tahun 1983 hingga tahun 1991. Anda tentu bertanya-tanya bagaimana motor ini dinamakan RX King Cobra. Usut punya usut, nama ini dikenal karena bentuk stang motor RX King yang menyerupai leher ular cobra yang meliuk-liuk. Nyatanya, nama ini dikenal hingga sekarang karena motor RX King Cobra dianggap sebagai RX King yang paling klasik. Tidak heran jika harga jual motor ini masih terbilang tinggi hingga sekarang. Bahkan King Cobra dengan modifikasi dapat dijual hingga belasan dan puluhan juta rupiah (baca King Cobra modifikasi). Angka yang sangat fantastis untuk sebuah motor bekas. Sedangkan untuk King Biasa merujuk pada motor RX King generasi berikutnya setelah RX King Cobra. Sebenarnya, RX King terbagi menjadi 4 generasi. Yang pertama adalah generasi RX King Cobra. Tiga generasi berikutnya adalah RX King Master, RX King versi Facelift dan New RX King. Meskipun berbeda generasi namun motor-motor tersebut tetap mempunyai ciri khas RX King yakni kecepatan dan akselerasi yang luar biasa. Sayangnya, penjualan motor ini mulai meredup ketika pemerintah melarang dan membatasi penjualan motor dua tak di banyak wilayah di Indonesia. Memang motor RX King terbilang tidak ramah lingkungan karena knalpotnya yang mengeluarkan banyak asap tidak seperti motor empat tak yang lebih bersih. Perbedaan RX King Cobra dan RX King Biasa: Tampilan Bodi Eksterior Nah, bagaimanakah perbedaan RX King Cobra dan RX King biasa pada bodi eksteriornya? Semua motor RX King dari berbagai generasi mempunyai ciri khas eksterior yang sama yakni berukuran tinggi dengan sadel yang cenderung lebih langsing dibandingkan motor lain. Pada generasi pertama yakni motor RX King Cobra, bentuk stang yang khas menjadi ciri khas utama dari motor ini. Pemilihan model stang yang mirip dengan leher ular cobra ternyata keputusan tepat yang dibuat oleh pabrik Yamaha karena bentuk stang ini memberikan kendali yang lebih mudah bagi pengemudi selama berkendara. Dengan kata lain, berkendara dengan King Cobra lebih nyaman dibandingkan dengan kendaraan yang lain. Ciri khas bodi eksterior yang lain bisa dicermati dari bentuk box mesin motor ini. Tidak seperti box mesin motor yang lain, Cobra justru tampil dengan box mesin berbentuk kotak yang terletak dibagian depan motor. Box mesin ini membuat King Cobra tampil beda dan lebih maskulin. Dalam perkembangannya, RX King yang berpindah generasi menampilan sejumlah perubahan pada tampilan eksteriornya. Misalnya pada generasi King Master yang diluncurkan setelah generasi King Cobra yang tampil dengan desain box mesin yang lebih bulat dan tidak lagi kotak seperti pada RX King Cobra. Selain itu, King Master juga tidak mempunyai bentuk stang seperti leher ular kobra melainkan lebih sederhana namun tidak mengurangi esensi desain dan fungsionalnya. Tampilan eksterior juga kembali berubah pada generasi berikutnya yakni RX King versi Facelift. Beberapa perubahannya termasuk desain headlamp yang oval dan cenderung bulat dengan disertai caliper depan dua piston. Tampilan RX King versi Facelift bisa dibilang lebih modern dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Tampilan eksterior RX King generasi terakhir mengusung desain yang paling modern. Lekukan bodi eksterior motor New RX King terlihat seksi dan tidak kaku. Penggunakan lampu depan yang bulat dengan dilapisi krom dan berdesain modern membuat motor ini terlihat beda. Penampilan modern motor New RX King juga ditunjang dengan bentuk knalpot terbaru yang lebih modern lengkap dengan unit catalytic converter. Perbedaan RX King Cobra dan RX King Biasa: Performa dan Spesifikasi Mesin Setelah mengulik lebih jauh soal perbedaan RX King Cobra dan yang biasa pada bagian eksteriornya, kali ini adalah giliran untuk membahas perbedaan spesifikasi mesin diantara keduanya. Meskipun perbedaan spesifikasi mesin diantara keduanya tidak terlalu signifikan namun RX King generasi muda tentu mempunyai spesifikasi mesin yang lebih canggih seiring dengan perkembangan teknologi. Mari kita awali dengan mengupas lebih jauh soal spesifikasi mesin RX King Cobra. Sebagai generasi pertama RX King di tanah air, King Cobra tampil dengan mesin 2 tak yang dilengkapi dengan 1 silinder miring dan sistem pendingin udara. Mesin ini terkenal tangguh karena dapat memproduksi daya maksimal sebesar 18.5 tenaga kuda dan torsi sebesar 1.54 kgf tidak heran jika motor ini punya performa mesin yang sangat handal dengan akselerasi yang fantastis. Mesin ini tampil dengan unit kopling multiplat, basah dan manual serta transmisi manual dengan 5 percepatan. Hasilnya adalah kendali mesin yang memuaskan dan juga tangguh untuk menempuh jarak jauh dan berbagai medan. Mesin juga dilengkapi dengan sistem pengapian CDI, karburator Mikuni VM 26, ssuspensi teleskopik untuk bagian depan, suspense swing arm untuk bagian belakang, dan rangka mesin berjenis double cradle. Kapasitas maksimal untuk tangki bahan bakarnya adalah 9.5 liter. Berlanjut ke RX King biasa yang merupakan generasi setelah King Cobra. Kapasitas mesin 2 tak ini tidak berbeda 132 cc dan perbandingan kompresi sebesar 6:9:1. Daya maksimal yang dihasilkan oleh mesin ini juga sama yakni 18.5 tenaga kuda dengan torsi sebesar 1.54 kgf. Begitu halnya dengan tangki bahan bakar yang berkapasitas 9.5 liter dan oli samping berkapasitas 1 liter. Yang membedakan adalah adanya sistem AIS yang sengaja ditambahkan untuk mengurangi emisi gas buang motor 2 tak ini sehingga lebih ramah lingkungan. Bagian rem depan juga berbeda sebab menggunakan rem cakram tunggal yang dilengkapi dengan piston ganda. Nah, meskipun terdapat perbedaan RX King Cobra dan RX King biasa, namun kedua motor tersebut layak jadi pilihan

Sejarah Sepatu Adidas SL 72